Friday, October 31, 2014

Strategi Sarapan yang Benar untuk Bantu Turunkan Berat Badan

img
Dok.Thinkstock

Jakarta - Sarapan tidak hanya bermanfaat untuk mengasup tubuh dengan cukup energi di pagi hari, setelah semalaman 'berpuasa' karena tidur. Makan pagi juga diperlukan untuk mendukung program penurunan berat badan karena bisa meningkatkan metabolisme tubuh, membakar kalori dan agar tidak kalap saat makan siang.

Hasil studi kepada 499 responden yang dimuat dalam American Journal of Epidomiology menunjukkan bahwa orang yang sering melewatkan sarapan 4,5 kali lebih berisiko mengalami obesitas ketimbang mereka yang makan pagi tiap hari. Sementara itu American Heart Association mengumumkan bahwa orang yang sarapan setiap hari, kadar gula darahnya cenderung stabil dan lebih mampu mengontrol nafsu makan dibandingkan yang jarang/tidak pernah sarapan. 

Namun untuk bisa turunkan berat badan secara efektif, cara dan apa yang Anda makan saat sarapan juga tak kalah penting. Sarapan makanan berlemak tinggi atau sekaligus banyak tentu saja bukan cara yang tepat bahkan bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Lalu, bagaimana sebaiknya mengawali hari dengan sarapan?

1. Makan Satu Jam Setelah Bangun Tidur
Langkah pertama, Anda harus mengatur waktu sarapan yang tepat. Makanlah satu jam setelah bangun tidur untuk menjaga ritme sirkadian (siklus 24 jam dalam proses fisiologis untuk menentukan pola tidur dan pola makan) serta lebih cepat meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Ada baiknya diawali dengan minum air hangat yang diberi perasan jeruk lemon. Kombinasi ini akan menimbulkan efek 'listrik' sehingga tubuh terasa lebih segar dan bersemangat. Lemon juga merupakan tonik bagi liver yang akan membantu detoks racun dari tubuh lebih baik.

2. Makan Protein 
Pilihlah makanan yang tinggi protein seperti telur dan gandum. Makanan tersebut tidak hanya rendah kalori, tapi juga memberikan ekstra energi agar bersemangat pada pagi hari serta membantu Anda supaya tidak berlebihan saat makan siang. Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula, seperti pancake atau roti dengan selai jeli. Karbohidrat sederhana dan gula akan membuat gula darah cepat naik tapi cepat juga turunnya sehingga tubuh terasa lemas dan tak bersemangat.

3. Perbanyak Serat
Salah satu kunci menurunkan berat badan adalah dengan mengonsumsi makanan yang membuat Anda kenyang sehingga tidak ingin melahap makanan berkalori tinggi. Untuk makan pagi, konsumsilah sedikitnya 8 gram serat. Bila Anda punya waktu lebih sebelum berangkat ke kantor, cobalah membuat sarapan yang mengandung 10 gram serat dan bebas gluten, seperti bubur semangkuk oatmeal atau satu cup buah-buahan potong. Buah yang dipilih sebaiknya yang berair, berserat dan matang.

Hestianingsih-wolipop
http://wolipop.detik.com/read/2014/10/21/090417/2725053/849/strategi-sarapan-yang-benar-untuk-bantu-turunkan-berat-badan


(hst/fer)





Thursday, October 16, 2014

Mencerahkan Kulit dengan Perawatan Lemon

img
Foto : dok.Thinkstock

Jakarta - Serangkaian zat yang ada di dalam lemon memang bermanfaat untuk mencerahkan kulit. Dari mitos yang berkembang, banyak saran yang mengatakan bahwa lebih efektif menggunakan lemon asli yang digosok pada kulit dibanding menggunakan produk kecantikan yang sudah mengandung lemon. Benarkah?

Meski perawatan dengan lemon atau jeruk nipis sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang terdahulu, namun sebenarnya lemon tidak begitu disarankan jika digosok langsung pada kulit. Menurut dr. Gloria Novelita, SpKK, penggunaan lemon pada kulit bisa berdampak pada iritasi.

"Lemon mengandung Vitamin C untuk mencerahkan, namun lemon yang beredar di pasaran pH-nya sangat rendah. Yang kita butuhkan sebenarnya hanya ekstraknya. Dengan pH yang sangat rendah, maka terlalu iritatif apalagi untuk kulit ketiak yang tipis, habis bercukur itu semakin iritasi," ujar dokter kulit yang berpraktek di klinik Beyoutiful saat ditemui di acara Nivea Skinovation di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Asam dari lemon bisa membuat kulit jadi perih, kemerahan gatal dan terluka. Apalagi bagi pemilik kulit sensitif atau kulitnya sedang terluka, perawatan kecantikan dengan lemon malah memberikan efek buruk bagi kulit. 

Dokter Gloria menambahkan, sebenarnya boleh saja melakukan perawatan dengan bahan alami dengan lemon, asalkan memastikan kulit dalam keadaan sehat dan tidak memiliki luka. Untuk amannya, sebaiknya Anda melakukan tes kulit terlebih dahalu sebelum mencoba perawatan dengan buah berwarna kuning tersebut.

"Bila ingin menggunakan bahan-bahan bebas seperti lemon kita bisa coba diteteskan sedikit saja pada kulit. Kalau setelah 15 menit tidak ada keluhan, boleh dioleskan seluruhnya. Tapi sebaiknya di-stop kalau ada luka sedikit saja. Itu harus dihindari karena akan terjadi iritan. Jadi hanya boleh digunakan pada kulit-kulit yang sehat dan tidak terluka," saran dokter lulusan Universitas Indonesia itu.

Agar terhindar dari efek samping tersebut, sebaiknya gunakan lemon yang sudah diolah seperti yang ada di dalam produk-produk perawatan kulit. Selain lebih mudah dan ringkas, lemon yang ada dalam produk skin care ternyata lebih efektif dibanding langsung menggunakan buah tersebut.

"Untuk mendapatkan efektivitas sebenarnya kita juga butuh konsentrasi, jadi yang sulit adalah kalau kita menggunakan bahan alami bagaimana kita mendapatkan konsentrasi yang cukup tanpa efek samping. Karena seringkali kalau kita pakai banyak bahan alami, efek sampingnya juga banyak. Makanya dalam industri skin care yang digunakan hanya ekstraknya saja karena cukup aman dan efisien," tambah dr. Gloria.

Kiki Oktaviani - wolipop