Thursday, June 12, 2014

Tidak Makan Daging Bisa Terhindar dari Kanker, Mitos atau Fakta?

img
Foto : Thinkstock

Jakarta - Apa tujuan seseorang menjadi vegetarian? Kebanyakan orang menghindari makan daging dan beralih ke sayuran untuk mendapatkan hidup yang sehat. Salah satunya untuk terhindari dari penyakit kanker.

Sejumlah pendapat memang menyatakan bahwa konsumsi sayuran dan buah, atau bahan-bahan lain yang berasal dari nabati lebih sehat ketimbang hewani. Tapi benarkah tidak makan daging sama sekali bisa mencegah kanker?

Menurut Ketua Cancer Council Australia Kathy Chapman, diet berbabis nabati seperti buah, sayuran dan gandum utuh memang bisa melindungi tubuh dari beberapa jenis kanker tertentu. Namun belum ada bukti pasti bahwa menghindari semua makanan yang terbuat dari daging akan mengurangi risiko terkena kanker.

"Kami di Cancer Council jelas menyarankan orang untuk banyak makan buah dan sayuran. Jika Anda ingin menjalani diet vegetarian maka Anda harus memastikan bahan-bahannya memang sehat. Tapi jika tujuannya untuk menurunkan risiko kanker, itu tidak selalu," terang Kathy yang juga anggota komite nutrisi dan aktivitas fisik Australia, seperti dikutip dari ABC Australia.

Jika tujuannya untuk hidup sehat maka mengonsumsi banyak sayur dan buah adalah hal yang tepat. Namun sekali lagi Kathy menegaskan, bukan berarti Anda harus menghilangkan sama sekali konsumsi daging demi terhindar dari kanker.

Para peneliti telah memperkirakan bahwa diet tidak sehat adalah salah satu dari 10 faktor penyebab kanker. Tapi tidak selalu makan daging berarti Anda sudah menjalani diet yang berisiko.

Kathy kembali menjelaskan, memang ada bukti yang menunjukkan bahwa buah dan sayur bisa melindungi Anda dari beberapa jenis kanker tertentu. Seperti kanker mulut dan leher, kanker perut dan kanker usus.

Sebuah studi bahkan menemukan bahwa orang yang paling banyak makan buah dan sayur, risiko terkena kanker mulut berkurang hingga 22 persen ketimbang mereka yang sangat sedikit makan sayuran.

Sementara itu orang yang terlalu banyak makan daging, terutama daging merah olahan seperti sosis, salami dan bacon sangat rentan terkena kanker usus. Namun sangat sedikit bukti yang menunjukkan kalau mengonsumsi daging ayam, ikan atau seafood akan meningkatkan risiko kanker. 

UK World Cancer Research Fund and Australian merekomendasikan jumlah aman mengonsumsi daging maksimal 500 gram (well done) atau 750 gram (rare) per minggu untuk menjaga kesehatan.

Namun bagi Anda yang memang bersikukuh ingin menjadi vegetarian atau vegan demi terhindari dari kanker, Kathy mengatakan ada beberapa jenis sayur dan buah yang memang bisa mencegah datangnya kanker kronis. Bawang merah dan daun bawang telah terbukti bisa melindungi dari kanker perut. Sedangkan sayuran semacam kol, brokolo dan Brussel sprout (kecambah) baik mencegah kanker usus.

Ada pula sejumlah buah dan sayur yang lebih efektif mencegah kanker jika konsumsinya dikombinasikan karena mengandung antioksidan atau zat pelawan kanker yang berbeda. Tomat, wortel dan sayur/buah lain yang kaya akan beta-karoten memiliki antioksidan yang berbeda dengan buah berry, atau citrus. 

Maka disarankan Anda mengonsumsi sayur dan buah berbagai warna untuk memenuhi fungsi antioksidan yang beraneka ragam, sehingga daya tahan tubuh terhadap radikal bebas penyebab kanker bekerja lebih optimal.

Hestianingsih - wolipop

http://wolipop.detik.com/read/2014/06/10/074738/2603693/1135/2/tidak-makan-daging-bisa-terhindar-dari-kanker-mitos-atau-fakta

(hst/aln)


Wednesday, June 11, 2014

Mengenal Diet 5:2, Cara Turunkan Berat Badan yang Populer di Inggris

img
Foto : Thinkstock

Jakarta - Selalu saja ada metode diet baru yang diciptakan tiap tahunnya. Beberapa ada yang benar-benar baru dan inovatif, ada pula yang sebenarnya adalah penyempurnaan atau pengembangan dari pola diet yang sudah ada.

Diet terbaru dan sedang marak diperbincangkan adalah 5:2 Intermittent Fasting. Beberapa orang menyebutnya dengan 5:2 Diet, dan sebagian lagi hanya menamainya Fast Diet. Adalah Mimi Spencer, seorang jurnalis asal Inggris bersama rekannya Michael Mosley, juga jurnalis, dokter dan presenter TV yang mencetuskan konsep diet tersebut setahun lalu.

Ide utama dari konsep ini adalah lima hari makan dengan asupan kalori normal (1800 - 2000 kalori per hari) dan dua harinya lagi berpuasa, atau hanya makan seperempat dari kebutuhan kalori harian. Kira-kira 500 kalori untuk wanita dan 600 kalori untuk pria. 

Metode ini pertama kali dilakukan oleh Michael, yang juga seorang produser TV untuk meningkatkan kesehatannya. Tanpa disangka, berat badannya turun hingga lebih dari 9 kg dalam satu tahun. 

Diet itu pun diikuti oleh Mimi dan berat badannya juga turun, serta ukuran bajunya mengecil hingga dua nomor dan lingkar pinggangnya berkurang sebanyak empat inci. Melihat perubahan yang cukup signifikan, keduanya pun memutuskan untuk menyosialisasikan metode tersebut dalam sebuah buku, yang dinamai The Fast Diet dan di awal 2014 ini, 5:2 Diet pun jadi populer dan banyak diperbincangkan sebagai konsep yang cukup masuk akal dengan hasil memuaskan.

"Jika Anda disiplin mengikuti diet ini, maka Anda bisa menurunkan berat badan sedikitnya 0,46 kg seminggu. Pada pria, penurunan berat badan bisa lebih banyak lagi. Kesuksesan diet juga tergantung dari pola makan Anda di lima hari lainnya. Sebaiknya tidak terlalu banyak makan di hari-hari normal," tulis Michael dalam situs resminya thefastdiet.

Metode diet ini sebenarnya mirip dengan konsep puasa Senin-Kamis oleh umat Muslim, dan umum dilakukan masyarakat Indonesia sebagai bentuk dari ibadah sunnah. Ada juga yang menjalani puasa Senin-Kamis untuk alasan kesehatan dan detoksifikasi. Bedanya, jika 5:2 Diet bisa dilakukan di hari apa saja dan pengaturan waktunya juga boleh diatur sendiri, maka puasa Senin-Kamis memiliki ketentuan puasa mulai dari Shubuh hingga adzan Maghrib.

"Sebenarnya puasa dilakukan selama 36 jam. Jika makan malam Anda selesai pukul 19.30 di Hari Minggu, maka Senin adalah jadwalnya Anda puasa. Anda tidak makan normal seperti biasanya hingga Selasa pagi pukul 7.30. Tapi Anda juga bisa melakukannya hanya 24 jam, atau 29 jam," jelas Mimi dan Michael.

5:2 Diet, atau di Indonesia lebih dikenal dengan puasa Senin-Kamis juga dianjurkan oleh pakar nutrisi. Tujuannya untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, tidak sekadar untuk diet penurunan berat badan.

"Puasa 24 jam kalau sesekali tidak apa-apa. Efek puasa sebenarnya untuk detoksifikasi. Membersihkan racun-racun tubuh. Itu akar dari segalanya. Karena didetoks, rascun-racunnya keluar jadi segala sistem hormon, syaraf dan peredaran darah jadi bagus dan normal. Ditambah air putih, detoks jadi lebih lancar," terang pakar nutrisi Prof. Dr. Hardinsyah, MS.

Bagaimana menjalani diet 5:2 yang aman dan sehat? Apa saja yang harus dikonsumsi ketika menjalani Fast Diet ini? Nantikan penjelasan di artikel selanjutnya.

Hestianingsih - wolipop

(hst/fer)