Saturday, January 11, 2014

Cegah Kanker Serviks dengan Menerapkan Asupan Diet Sehat Berikut


Foto : doc.Thinkstock/detikHealth

Jakarta, Sebagai salah satu jenis kanker yang mematikan bagi wanita, penting untuk melakukan berbagai upaya demi menurunkan risikonya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki diet dan pola makan Anda.

"Kanker serviks, kanker yang tumbuh secara lambat dan dimulai di bagian bawah rahim sampai saat ini masih menjadi penyakit yang mematikan," ujar Dr Bandita Sinha, spesialis kebidanan dan kandungan Fortis Hiranandani Hospital.

Sesuai laporan dari National Cancer Institute, sepertiga dari semua kematian akibat kanker serviks berhubungan dengan diet yang salah. Faktanya kanker serviks dapat dicegah dengan mengonsumsi jenis makanan tertentu, terutama yang mengandung antioksidan karena mampu melawan kanker. Dengan memperbanyak konsumsi makanan jenis ini, efek radikal bebas akan bisa diatasi. 

Lebih disarankan untuk mengombinasikannya dalam diet variasi, berikut daftar asupan yang bisa membantu mencegah datangnya kanker serviks, seperti dilansir Health Me Up, Jumat (10/1/2014):

1. Vitamin A, C, E, dan kalsium
Vitamin A, C dan E merupakan bentuk antioksidan yang membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "International Journal of Gynaecologic Cancer menemukan bahwa pasien yang cukup asupan vitamin-vitamin ini memiliki viral load yang lebih rendah dari HPV. Perbanyak konsumsi jeruk, wortel, labu, telur, hati, tuna dan produk susu. 

2. Vitamin B folat
Vitamin ini juga harus dimasukkan dalam diet Anda jika ingin menghindari kanker serviks. Folat diketahui dapat menurunkan tingkat homosistein, zat yang bertanggung jawab pada pertumbuhan sel abnormal leher rahim. Vitamin ini banyak terdapat pada brokoli, kembang kol, dan kubis. 

3. Alpukat
Alpukat diakui memiliki efek antioksidan dan mampu menyerang radikal bebas dengan cara membatasi penyerapan usus. Pembatasan ini diyakini juga mampu membatasi risiko berkembanganya kanker serviks. Makanan tinggi antioksidan lain yang disarankan adalah blueberry, labu, paprika, ceri, salmon dan ikan lain. 

4. Beta karoten
Konsumsi makanan yang kaya akan beta karoten dapat membantu mencegah datangnya kanker serviks. Oleh sebab itu, tak ada salahnya Anda memasukkan wortel dan sedikit cabai dalam makanan Anda. Kandungannya dapat menetralkan nitrosamine guna menghindari kanker serviks. 

5. Sayuran
Beberapa jenis sayuran tertentu seperti brokoli, kembang kol, dan kubis mengandung antioksidan (lutein dan zeaxanthin) yang membantu mengurangi perkembangan kanker serviks.

6. Polifenol dan flavonoid
Terdapat pada teh hijau, minyak zaitun, anggur, raspberry hitam, blackberry, cokelat, kenari, jeruk, tomat, kacang merah, paprika hijau, dan delima, kedua zat ini diketahui bermanfaat untuk mencegah kanker serviks.

http://health.detik.com/read/2014/01/10/095535/2463649/1410/cegah-kanker-serviks-dengan-menerapkan-asupan-diet-sehat-berikut

Ajeng Annastasia Kinanti - detikHealth
(ajg/vit)










Thursday, January 9, 2014

'Perusak' Diet yang Gagalkan Rencana Langsing Bugar

Camilan (ilustrasi)
Foto : http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/camilan-ilustrasi-_140108151654-875.jpg



REPUBLIKA.CO.ID, Anda bekerja keras menurutkan berat badan. Hanya saja tahukah Anda ada beberapa hal mengejutkan yang dapat merusak upaya Anda tersebut? Jadi jangan biarkan mereka merusaknya. Waspadai tiga kebiasaan berikut yang bisa membuat rencana sehat, bugar dan langsing jadi buyar.

1. Camilan pagi

Orang-orang yang tidak memiliki camilan di antara sarapan dan makan siang, kehilangan hampir 5% lebih berat (rata-rata 7,5 pon) lebih dari satu tahun dibandingkan dengan orang yang memiliki camilan di pagi hari dalam studi Journal of the American Dietetic  Association pada 2011. 

Mengingat sarapan dan makan siang hanya berjarak beberapa jam, para peneliti menduga bahwa sebagian besar mengonsumsi makanan ringan di sela-sela sarapan dan makan siang adalah kebiasaan, bukan karena rasa lapar. 

Jadi lupakan camilan pagi Anda, kecuali jika Anda harus pergi empat jam lebih cepat dan berada terus di jalan sampai jam makan siang. Saat Anda memakan camilan, pilih yang dapat mengenyangkan dan mencakup protein, karbohidrat, serat, dan sedikit lemak, seperti apel dengan selai kacang atau atau tortilla jagung dengan sepotong keju rendah lemak.

2. Terlambat makan malam

Tikus yang mekan makan malam lebih awal dan cepat selama 16 jam, lebih ramping  dibandingkan tikus yang makan dengan jumlah kalori yang sama tapi mengonsumsinya sepanjang waktu, demikian menurut studi di Cell Metabolism. 

Para peneliti menduga bahwa semakin lama selang antara waktu makan, memungkinkan tubuh untuk mengolah makanan lebih efisien. Mereka melihat bahwa tikus yang diberi makanan tinggi lemak akan menurunkan berat badan saat mereka tidak makan selama 16 jam dibandingkan dengan tikus yang lebih sering makan.

3. Mengurangi waktu tidur

Dalam sebuah penelitian kecil di Annals of Internal Medicine, para peneliti menemukan bahwa ketika para pelaku diet tidur 5,5 jam saat malam hari dalam dua minggu, mereka membakar lebih sedikit lemak dibandingkan dengan orang-orang yang tidur selama  8,5 jam. 

Penelitian lain menunjukkan bahwa tidur kurang dari 5 jam per malam bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Sekresi korsitol (hormone stress yang terkait dengan akumulasi lemak perut) berada pada titik terendah pada malam hari, tapi kekurangan tidur akan meningkatkan karsitol pada hari berikutnya. 

Penelitian di Harvard malah menunjukkan jika Anda kehilangan waktu tidur selama satu atau dua jam, Anda akan lebih mudah menyerah pada junk food di hari berikutnya.
Reporter : mgrol21
Redaktur : Ajeng Ritzki Pitakasari