Sunday, June 1, 2014

Kulit Putih dan Bersih dengan Jeruk Lemon dan Air Garam


Foto : Shutterstock/kompas.com

KOMPAS.com -- Memiliki kulit lembab, bening, bersih, dan bercahaya tentunya adalah dambaan sebagian besar wanita di dunia. Namun, sayangnya, tidak semua orang terlahir membawa gen dan hormon kulit yang tanpa cela.
Pada umumnya kaum hawa tumbuh dewasa dengan kondisi kulit yang berjerawat, kering, kusam, flek hitam, dan sebagainya. Salah satu penyebab rona kulit jadi tidak menarik adalah kulit mati yang menumpuk pada siku, tumit, dan dengkul. 
Perawatan yang kerap kali diaplikasikan wanita untuk meluruhkan sel-sel kulit mati tersebut adalah dengan cara scrubbing guna membuat kulit lebih cerah. Agar hasilnya lebih maksimal, lakukan ritual scrubbing dengan memanfaatkan jeruk lemon. 
Seperti dikutip Allure, jeruk lemon sangat bagus untuk membersihkan kulit tubuh dari lapisan kulit mati yang menumpuk. Selain itu, juga ampuh dalam mengangkat kotoran yang menyumbat pori kulit, sekaligus membukanya supaya kulit bisa bernapas dan menyerap nutrisi dari produk kecantikan.
Rutin melakukan perawatan kulit dengan jeruk lemon dapat memutihkan, membersihkan, dan mengembalikan cerah kulit Anda.
"Potong jeruk lemon jadi dua bagian. Kemudian ambil airnya dan tambahkan garam laut. Lalu, oleskan dan jadikan sebagai scrub di bagian siku, tumit, dan dengkul," kata Scott Barnes, make-up artist Jennifer Lopez. Barnes mengatakan, cara ini digunakan JLo sebelum menghadiri ajang Oscars pada tahun 2008 lalu.


Sumber :

Penulis :
Christina Andhika Setyanti
Editor :
Syafrina Syaaf






Saturday, May 31, 2014

Senam Acroyoga? Ini yang Harus Dipersiapkan oleh Pemula


img
Foto : Dok.Thinkstock

Jakarta - Acroyoga kini menjadi tren terbaru di dunia fitnes dan kebugaran. Para selebriti seperti Andien, Pevita Pearce hingga Raisa ikut memopulerkan aktivitas fisik yang memadukan gerakan yoga dan senam akrobat ini.

Melakukan acroyoga tidaklah mudah. Dibutuhkan kelenturan, konsentrasi, serta kekuatan ekstra dibandingkan senam yoga biasa. Keunikan gerakan dalam latihan ini juga membuat banyak orang terutama yang telah berpasangan penasaran dan berminat untuk mencoba. Bahkan tidak sedikit pula yang tak terbiasa berolahraga tertarik untuk bisa mahir acroyoga. Sebenarnya apa yang harus dipersiapkan sebelum seseorang memulai acroyoga, khususnya bagi pemula?

Menurut Fajar Putra, seorang instruktur yoga di Pen Yoga Star, tak ada persiapan khusus yang dibutuhkan untuk memulainya. Namun bagi orang yang sama sekali belum pernah melakukan yoga atau tidak terbiasa berolahraga, ada baiknya mengambil kelas yoga biasa selama satu sampai dua bulan sebelum mulai berlatih gerakan acroyoga. Yoga bisa dilakukan dua sampai tiga kali seminggu, namun semakin sering intensitas latihannya bisa semakin cepat pula seseorang memulai acroyoga. Hal ini dimaksudkan agar peserta terbiasa dengan gerakan dan istilah-istilah yang akan dipakai pada latihan yang dibawa dari India dan dikembangkan pada tahun 80-an di Montreal, Kanada tersebut.

"Jadi tidak bisa pertama kali langsung acroyoga. Karena di acroyoga itu bukan hanya kekuatan yang diperlukan tapi juga harus fleksibel," jelas Fajar ketika ditemui Wolipop di kawasan Mayestik, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Lain halnya jika orang tersebut sudah terbiasa berolahraga meski bukan yoga. Jika kelenturan dan kekuatan fisik sudah didapat, acroyoga bisa lebih cepat dimulai. Muay Thai, lari, atau pilates adalah beberapa latihan yang dapat memudahkan seseorang melakukan gerakan acroyoga. Namun jika orang tersebut masih merasa takut, pelatih pun tidak akan memaksakan. Karena salah satu kunci dari melakukan olahraga ini adalah keberanian yang tidak boleh dipaksakan.

"Seperti Luna Maya yang dulunya yoga abis itu lama off tidak yoga. Karena dia pilates-nya kuat lalu pole dance-nya aktif, akhirnya pas melakukan acro langsung dapat," tambah Fajar.

Setelah terbiasa dengan gerakan yoga, hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai gerakan acroyoga adalah tidak makan dua jam sebelum melakukan latihan. Meski dipersilakan untuk minum, makan berat adalah sebuah pantangan. Pastikan pula bahwa tubuh telah melakukan pemanasan dan mengeluarkan banyak keringat sehingga tubuh menjadi lebih fleksibel.

Meski banyak posisi dimana seseorang akan diangkat atau menindih pasangannya, tidak ada batasan berat badan untuk mengikuti olahraga ini. Tidak terdapat pula aturan bahwa seseorang dengan bobot tubuh lebih berat harus berada di posisi bawah. Fajar menjelaskan jika teknik yang dilakukan sudah benar, serta kekuatan kaki dan otot perut sudah terbangun, berat badan pasangan yang diangkat tidak akan menjadi masalah. Fajar juga meyakinkan bila seseorang mengangkat rekannya yang berbobot misalnya 80 kg, beban yang diangkat pasangan tidak akan sebesar yang terlihat. 

"Jadi berat badan tidak masalah, cuma tinggi badan yang sering menjadi kendalanya. Karena kalau yang di atas tinggi dan di bawahnya terbilang tidak cukup tinggi, itu biasanya membuat gerakkan jadi agak lebih susah." ujar Fajar mengakhiri perbincangan.

Marrectha Backthianie - wolipop


(ami/hst)