Sunday, November 17, 2013

Olahraga Saat Hamil Bantu Bikin Bayi Cerdas


SHUTTERSTOCK
Relaksasi sebaiknya dilakukan sebelum kehamilan 28 minggu.

Foto : http://assets.kompas.com/data/photo/2011/12/02/1445305780x390.jpg

KOMPAS.com - Meski pasti mengalami perubahan fisik yang mungkin menyebabkan enggan bergerak, namun olahraga tetap penting dilakukan saat hamil. Tak hanya memberikan manfaat kesehatan fisik bagi ibu dan janin, olahraga saat hamil juga baik untuk perkembangan otak janin.

Sebuah studi baru menemukan, olahraga moderat selama kehamilan dapat memperbaiki perkembangan otak janin. Hal tersebut kemudian berdampak pada kecerdasan anak yang dikandung.

Peneliti studi Elise Labonte-LeMoyne, calon doktor di University of Montreal mengatakan, dalam sepuluh dari, otak janin dari ibu yang berolahraga selama hamil lebih matang daripada otak janin yang ibunya tidak berolahraga.

Sementara itu, kata dia, studi pada hewan menunjukkan, olahraga selama kehamilan dapat mengubah otak janin. Karena itu, dia percaya, manfaat tersebut juga bisa dialami oleh manusia.

Dalam studi yang melibatkan 18 calon ibu tersebut, para peneliti membagi peserta menjadi dua kelompok secara acak. Kelompok pertama diminta untuk berolahraga dan aktif bergerak, sementara kelompok kedua diminta untuk tidak aktif sejak memasuki trimester kedua.

Kelompok pertama diminta untuk melakukan latihan kardio tiga kali seminggu paling tidak 20 menit dengan intensitas sedang. Kebanyakan dari peserta memilih untuk berjalan, joging, berenang, dan bersepeda. Rata-rata, kelompok tersebut melakukan 117 menit berolahraga, sedangkan kelompok lainnya hanya 12 menit per minggunya.

Setelah persalinan, para peneliti melanjutkan pemeriksaan pada otak bayi yang berusia 8-12 hari dengan EEG. Khususnya, mereka ingin mengetahui kemampuan otak bayi untuk mengenali suara baru yang menandakan kematangan otak.

"Bayi yang ibunya berasal dari kelompok pertama menunjukkan kemampuan yang lebih unggul. Otak mereka lebih efisien, mengenali suara dengan usaha yang lebih kecil," jelas Labonte-LeMoyne.

Menurutnya, perbedaan ini akan membuat bayi lebih mudah mengerti bahasa di kemudian hari. Untuk memastikannya, para peneliti akan terus mengikuti bayi hingga berusia 1-10 tahun.

Labonte-LeMoyne mengatakan, olahraga dapat mempercepat proses yang disebut dengan pemangkasan sinapsis, yang membantu perkembangan otak.

Dr Raul Artal, profesor dan kepala divisi kebidanan dan kesehatan wanita di Saint University School of Medicine yang tidak terlibat dalam studi mengatakan, studi tidak terlalu menunjukkan sesuatu yang baru. Menurut dia, sudah diketahui sejak lama, wanita yang saat hamil melakukan pola hidup sehat, akan melahirkan bayi yang lebih sehat pula.

"Hidup normal, olahraga, dan makan makanan sehat akan sangat bermanfaat bagi bayi secara keseluruhan," ujarnya.
Sumber :
Editor :
Asep Candra




Penulis : Unoviana Kartika
http://health.kompas.com/read/2013/11/11/1745328/Olahraga.Saat.Hamil.Bantu.Bikin.Bayi.Cerdas

Monday, October 28, 2013

TUJUH Cara Terhindar dari Kanker Payudara

Pita merah muda, simbol pencegahan dan perlawanan terhadap kanker payudara (ilustrasi)
Foto : http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/pita-merah-muda-simbol-pencegahan-dan-perlawanan-terhadap-kanker-_130428233933-323.jpg

REPUBLIKA.CO.ID, Seperti yang sudah diketahui bahwa kanker payudara adalah kanker yang paling umum diantara semua jenis kanker dan merupakan penyebab utama pada kematian akibat penyakit kanker. Menurut Lester Barr, seorang ahli bedah payudara dan ketua Genesis Breast Cancer Prevention di Inggris, kanker payudara disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya lingkungan, dan gaya hidup.
Salah satu cara untuk mencegah risiko kanker payudara adalah dengan mengubah gaya hidup sehat, yang diantaranya bisa dilakukan dengan 7 cara berikut seperti dilansir situs duniafitnes:

Melakukan pekerjaan rumah
Para ahli mengatakan, menjadi lebih aktif akan mengurangi risiko seorang wanita terkena kanker payudara. Aktivitas fisik atau olahraga diyakini dapat mengurangi jumlah sel-sel lemak, yang mampu melepaskan hormon estrogen dan testosteron sebagai pemicu timbulnya tumor. Bahkan kepala kesehatan masyarakat di Breakthrough Breast Cancer, Inggris, Eluned Hughes mengatakan, bahwa perempuan harus melakukan aktivitas fisik selama 30 menit sehari, dalam bentuk aktivitas apapun termasuk pekerjaan rumah.

Menyusui bayi 
Bagi wanita yang menyusui selama satu tahun selama hidupnya ternyata memiliki 5% lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menyusui sama sekali. Menurut analisis statistik yang dilakukan oleh World Cancer Research Fund, semakin lama seorang wanita menyusui, semakin rendah pula risiko terkena kanker payudara. Hal ini mungkin dikarenakan, bahwa menyusui dapat menurunkan kadar hormon jahat yang berhubungan dengan kanker dalam darah seorang wanita.

Berhenti minum minuman beralkohol
Sering mengonsumsi minuman beralkohol telah diketahui dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker payudara. Menurut para ahli, mengurangi atau bahkan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol sangat berguna sekali untuk menangkal tumbuhnya sel-sel kanker payudara pada wanita.

Kurangi kerja malam
Sebuah penelitian di Denmark mengungkapkan bahwa wanita yang bekerja 3 malam atau lebih selama seminggu dalam 6 tahun memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker payudara. Sedangkan Health and Safety Executive di Inggris masih melakukan penelitian yang rencananya akan rampung pada tahun 2015 untuk lebih mengetahui hubungan kerja malam pada wanita dan kanker payudara. Namun sebagian para ahli juga percaya bahwa bekerja di malam hari dapat memicu gaya hidup tidak sehat yang mampu mengembangkan kanker payudara, seperti misalnya makan tidak teratur dan menjadi kurang aktif.

Mengurangi kadar kolesterol
Menurut Fred Hutchinson Cancer Research Center, AS, wanita yang mengonsumsi statin (obat yang menurunkan kadar kolesterol) selama 10 tahun dapat mengembangkan dua kali lipat risiko terkena karsinoma duktal invasif, salah satu jenis kanker payudara yang paling umum. Hal ini mungkin disebabkan, karena penggunaan statin dalam jangka panjang dapat merusak jalur kimia tertentu yang mengarah pada tumbuhnya tumor. Sementara penelitian lain mengungkapkan bahwa mengonsumsi statin dalam jangka pendek memiliki efek perlindungan terhadap kanker payudara dalam waktu yang lama. Menerapkan diet sehat, berolahraga dan mengonsumsi nutrisi asam lemak omega 3 juga diketahui dapat mengurangi kadar kolesterol yang bisa memicu kanker payudara.

Hindari bahan kimia yang tidak sehat
Ahli gizi memperingatkan, jangan menggunakan makanan atau minuman kaleng, dan tidak memasak makanan dengan wadah plastik ke dalam microwave, karena bahan kimia yang terdapat dalam wadah tersebut bersifat seperti estrogen yang dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, memanggang atau menggoreng daging dalam suhu yang tinggi juga dapat memproduksi akrilamida (senyawa kimia organik berbahaya) sehingga dapat meningkatkan risiko kanker. Ahli gizi menyarankan untuk mencoba memasak daging pada suhu yang rendah dan menghindari daging yang diawetkan.

Mendapatkan sinar matahari cukup
Sinar matahari merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh yang berguna mengurangi risiko kanker payudara. Hasil tes laboratorium yang dilakukan para peneliti dari Kanada menunjukan bahwa sel-sel payudara dapat mengubah vitamin D menjadi hormon yang bersifat anti kanker.
Redaktur : Endah Hapsari