Sunday, February 17, 2013

Ini Sebabnya Anda Gampang Gemuk Lagi Setelah Sukses Turunkan Berat Badan

img

http://images.detik.com/content/2013/02/15/849/172340_karbo2.jpg

Jakarta - Berbulan-bulan menjalani diet penurunan berat badan, akhirnya hasil positif didapat: tubuh Anda sukses makin langsing. Tapi kebahagiaan itu hanya sesaat, karena dengan cepat tubuh ternyata kembali gemuk. Apa sebabnya?

"Diet yang fokusnya mengurangi nafsu makan, mengurangi karbohidrat, pasti balik lagi. Bouncing effect-nya cepat," ujar motivator kesehatan dr. Phaidon L. Toruan.

Saat Anda menahan nafsu makan, gula darah akan menjadi rendah dan produksi hormon serotonin menurun. Gula darah dan hormon serotonin yang rendah bisa membuat orang mudah lemas, berkeringat, gemetar, sulit berpikir hingga bad mood.

Ketika Anda sudah merasa langsing, keinginan untuk menahan nafsu makan ini suatu saat bisa hilang. Ketika nafsu makan kembali, seseorang cenderung ingin mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti mie. Kondisi ini bisa memicu naiknya gula darah dan otak pun memproduksi kembali hormon serotonin sehingga Anda merasa senang atau bahagia.

Namun tubuh akan cepat kembali lapar karena karbohidrat sederhana bisa membuat Anda cepat lapar. Saat lapar ini, gula darah kembali rendah, hormon serotonin turun, Anda pun bad mood. Untuk mengatasinya orang cenderung makan lagi dan lagi.

"Begitu gula darah, serotonin turun yang terjadi apa? Sakau. Kalau sakau apa yang terjadi, makan lagi, lagi dan lagi. Jadi itu temporer banget dan tidak memberikan solusi atas masalah yang sebenarnya," urai dokter yang baru saja menulis buku 'Fit For Success' itu.

Oleh karena itu, dr. Phaidon menyarankan sebaiknya ubat mindset Anda saat ingin memiliki tubuh ideal. Jangan hanya karena ingin langsing tapi untuk hidup sehat. Selain dengan mengonsumsi makanan sehat imbangilah dengan aktivitas fisik.

Menurut dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran itu, aktivitas fisik tidak harus selalu dilakukan dengan fitnes di gym, tapi pilih kegiatan yang Anda sukai. Kegiatan itu bisa berupa main tennis, bersepeda atau bermain bersama anak. Bahkan bagi Anda yang hobi belanja, bisa lakukan window shopping di mal.

"Lakukan aktivitas fisik yang seru selama 30 menit, tiga kali seminggu. Buat perempuan lihat-lihat tas di toko, putar-putar mal 30 menit. Atau jika suka baca buku, sebelum memilih buku yang mau dibeli berjalan-jalan di sekitar toko buku tersebut. Pilih yang kamu suka, bukan apa yang paling bagus," ujar dr Phaidon kepada wolipop di bilangan Kuningan .

Dia menambahkan, "Olahraga itu harus. Otot harus tetap dilatih karena Tuhan mendesain otot untuk bergerak, kalau tidak digerakkan cukup jadi Pacman saja."

(eny/hst)




Friday, February 15, 2013

Jangan Asal, Kesalahan dalam Diet Bikin Kepadatan Tulang Hilang



ilustrasi (Foto: Thinkstock)


Jakarta, Anda mungkin telah mengetahui bahwa kalsium dan vitamin D sangat diperlukan untuk membangun tulang yang kuat. Tetapi Anda mungkin belum mengetahui bahwa ada unsur-unsur tertentu dalam diet yang benar-benar dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.

Hindari kesalahan dalam diet berikut ini agar tulang tetap kuat dan Anda terhindar dari risiko osteoporosis, seperti dilansir everydayhealth, Jumat (15/2/2013) antara lain:

1. Terlalu banyak protein hewani
Seseorang memerlukan protein untuk membangun kekuatan tulang, tetapi ketika Anda makan terlalu banyak protein, tubuh akan memproduksi zat kimia yang disebut sulfat. Zat ini dapat menyebabkan tulang tidak mampu mempertahankan kalsium. Protein hewani lebih banyak berpengaruh terhadap kepadatan tulang dibandingkan dengan protein nabati.

Dalam sebuah studi yang dilakukan selama 10 tahun oleh Harvard Medical School dan melibatkan 116.686 wanita, peneliti menemukan bahwa wanita yang makan daging merah setidaknya 5 kali seminggu lebih cenderung mengalami patah tulang dibandingkan wanita yang makan daging merah hanya sekali seminggu.

2. Konsumsi kafein yang berlebihan
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 31.527 wanita Swedia berusia antara 40 hingga 76 tahun, para peneliti dari Swedish Department of Toxicology's National Food Administration menemukan bahwa wanita yang minum 330 miligram kafein atau setara dengan 4 cangkir kopi sehari, memiliki peningkatan risiko patah tulang.

Risiko ini terutama mengancam wanita dengan asupan kafein yang rendah. Para peneliti tidak menemukan hubungan antara konsumsi teh dengan peningkatan risiko patah tulang. Salah satu alasan yang mungkin adalah bahwa kandungan kafein dari teh hanya setengah dari kefein kopi.

Satu lagi studi dari Framingham Osteoporosis yang mengukur kepadatan mineral tulang pada punggung dan pinggul dari 1.413 wanita dan 1.125 pria terhadap frekuensi konsumsi kefein. Para peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi kafein tingkat tinggi dari soda dapat menyebabkan hilangnya mineral tulang.

3. Konsumsi Vitamin A yang berlebihan
Peneliti menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi vitamin A dalam dosis tinggi melebihi 3.000 mikrogram per hari, memiliki risiko dua kali lebih besar mengalami patah tulang pinggul daripada wanita yang mengambil kurang dari 1.500 mikrogram vitamin A.

Meskipun vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan tulang, terlalu banyak bentuk retinol dari vitamin A dapat mengganggu penyerapan vitamin D, yang dapat menyebabkan tulang keropos. Bentuk retinol dari vitamin A dapat ditemukan dalam makanan seperti hati, kuning telur, dan produk susu serta suplemen diet.

Bentuk beta karoten vitamin A, yang ditemukan dalam makanan seperti wortel dan ubi jalar, belum dikaitkan dengan dampak negatif pada kesehatan tulang.

4. Terlalu banyak garam
Makan makanan yang terlalu asin tidak baik untuk kesehatan tulang. Konsumsi garam yang terlalu banyak meningkatkan kadar natrium dalam tubuh dan membuat Anda mengeluarkan lebih banyak kalsium dalam urin dan keringat. Kadar natrium yang tinggi sering ditemukan pada garam meja dan kebanyakan makanan olahan.

5. Makan makanan berbahan tepung gandum bersamaan dengan suplemen kalsium
Satu-satunya makanan yang dikenal dapat mengurangi penyerapan kalsium bila dimakan pada waktu yang sama dengan kalsium adalah tepung gandum. Jika Anda mengambil suplemen kalsium, makanan yang mengandung tepung gandum harus dimakan 2 jam atau lebih sebelum atau setelah minum suplemen.

6. Minum minuman beralkohol
Minum minuman beralkohol juga terkait dengan kepadatan tulang yang lebih rendah karena alkohol mengganggu penyerapan kalsium dan vitamin D.

Linda Mayasari - detikHealth

(vit/vit)
http://health.detik.com/read/2013/02/15/085403/2170746/1410/jangan-asal-kesalahan-dalam-diet-bikin-kepadatan-tulang-hilang