Wednesday, June 11, 2014

Mengenal Diet 5:2, Cara Turunkan Berat Badan yang Populer di Inggris

img
Foto : Thinkstock

Jakarta - Selalu saja ada metode diet baru yang diciptakan tiap tahunnya. Beberapa ada yang benar-benar baru dan inovatif, ada pula yang sebenarnya adalah penyempurnaan atau pengembangan dari pola diet yang sudah ada.

Diet terbaru dan sedang marak diperbincangkan adalah 5:2 Intermittent Fasting. Beberapa orang menyebutnya dengan 5:2 Diet, dan sebagian lagi hanya menamainya Fast Diet. Adalah Mimi Spencer, seorang jurnalis asal Inggris bersama rekannya Michael Mosley, juga jurnalis, dokter dan presenter TV yang mencetuskan konsep diet tersebut setahun lalu.

Ide utama dari konsep ini adalah lima hari makan dengan asupan kalori normal (1800 - 2000 kalori per hari) dan dua harinya lagi berpuasa, atau hanya makan seperempat dari kebutuhan kalori harian. Kira-kira 500 kalori untuk wanita dan 600 kalori untuk pria. 

Metode ini pertama kali dilakukan oleh Michael, yang juga seorang produser TV untuk meningkatkan kesehatannya. Tanpa disangka, berat badannya turun hingga lebih dari 9 kg dalam satu tahun. 

Diet itu pun diikuti oleh Mimi dan berat badannya juga turun, serta ukuran bajunya mengecil hingga dua nomor dan lingkar pinggangnya berkurang sebanyak empat inci. Melihat perubahan yang cukup signifikan, keduanya pun memutuskan untuk menyosialisasikan metode tersebut dalam sebuah buku, yang dinamai The Fast Diet dan di awal 2014 ini, 5:2 Diet pun jadi populer dan banyak diperbincangkan sebagai konsep yang cukup masuk akal dengan hasil memuaskan.

"Jika Anda disiplin mengikuti diet ini, maka Anda bisa menurunkan berat badan sedikitnya 0,46 kg seminggu. Pada pria, penurunan berat badan bisa lebih banyak lagi. Kesuksesan diet juga tergantung dari pola makan Anda di lima hari lainnya. Sebaiknya tidak terlalu banyak makan di hari-hari normal," tulis Michael dalam situs resminya thefastdiet.

Metode diet ini sebenarnya mirip dengan konsep puasa Senin-Kamis oleh umat Muslim, dan umum dilakukan masyarakat Indonesia sebagai bentuk dari ibadah sunnah. Ada juga yang menjalani puasa Senin-Kamis untuk alasan kesehatan dan detoksifikasi. Bedanya, jika 5:2 Diet bisa dilakukan di hari apa saja dan pengaturan waktunya juga boleh diatur sendiri, maka puasa Senin-Kamis memiliki ketentuan puasa mulai dari Shubuh hingga adzan Maghrib.

"Sebenarnya puasa dilakukan selama 36 jam. Jika makan malam Anda selesai pukul 19.30 di Hari Minggu, maka Senin adalah jadwalnya Anda puasa. Anda tidak makan normal seperti biasanya hingga Selasa pagi pukul 7.30. Tapi Anda juga bisa melakukannya hanya 24 jam, atau 29 jam," jelas Mimi dan Michael.

5:2 Diet, atau di Indonesia lebih dikenal dengan puasa Senin-Kamis juga dianjurkan oleh pakar nutrisi. Tujuannya untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, tidak sekadar untuk diet penurunan berat badan.

"Puasa 24 jam kalau sesekali tidak apa-apa. Efek puasa sebenarnya untuk detoksifikasi. Membersihkan racun-racun tubuh. Itu akar dari segalanya. Karena didetoks, rascun-racunnya keluar jadi segala sistem hormon, syaraf dan peredaran darah jadi bagus dan normal. Ditambah air putih, detoks jadi lebih lancar," terang pakar nutrisi Prof. Dr. Hardinsyah, MS.

Bagaimana menjalani diet 5:2 yang aman dan sehat? Apa saja yang harus dikonsumsi ketika menjalani Fast Diet ini? Nantikan penjelasan di artikel selanjutnya.

Hestianingsih - wolipop

(hst/fer)




Tuesday, June 10, 2014

Hanya Perlu 30 Menit Sehari, Ini Manfaat Menggerakkan Tubuh Bagi Kesehatan

img
Foto : Dok.thinkstock

Jakarta - Kesadaran orang untuk bergerak secara aktif masih cukup rendah. Menurut penelitian yang dilakukan Andrew Lepp, Jacob Barkley and Aryn Karpinski dari Kent State University, Ohio, 82 persen mahasiswa memilih membuka laptop, memainkan smartphone atau menatap layar komputer saat waktu istirahat.

Rata-rata lima jam sehari, waktu istirahat mereka dihabiskan untuk duduk-duduk sambil online di internet ketimbang melakukan aktivitas fisik seperti bermain basket atau futsal. Padahal membiasakan tubuh untuk bergerak sangat penting bagi kesehatan dan jaminan umur panjang.

Tidak aktif bergerak bisa menimbulkan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, osteoporosis dan jenis penyakit tidak menular lainnya. Data dari World Health Organization menunjukkan, lebih dari 60 persen penyebab kematian di dunia adalah akibat penyakit tidak menular seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Kurang aktivitas fisik, berada di peringkat keempat sebagai penyebab kematian di dunia. Apakah aktivitas fisik itu? Dijelaskan dokter spesialis olahraga Dr. Ade Jeanne D.L. Tobing, SpKO., aktivitas fisik merupakan segala bentuk pergerakan tubuh akibat kontraksi otot rangka yang menyebabkan terjadinya peningkatan pengeluaran energi. 

Aktif secara fisik bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner, juga menjaga bentuk berat tubuh tetap ideal. Pada anak-anak, manfaat aktivitas fisik lebih penting lagi karena masih dalam tahap pertumbuhan. Namun menurut Canadian Fitness and Lifestyle Research Institutute, jumlah anak yang tidak aktif secara fisik semakin banyak dan ini menyebabkan peningkatan kasus obesitas secara signifikan. 

Malas bergerak dan sibuk bekerja kerap menjadi alasan utama anak maupun kebanyakan orang dewasa kurang aktivitas fisiknya. Padahal aktivitas yang dilakukan tidak harus selalu yang sifatnya 'berat' dan durasinya lama. Ade menyebutkan, seseorang harus bergerak secara aktif minimal 30 menit sehari.

"Waktu 30 menit itu wajib untuk menjaga kesehatan secara umum," jelas lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, dalam acara peluncuran kampanye 'Feel the Power of the Sun' yang diadakan Zespri di Rumah Ranadi, kawasan Cilandak Timur, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Rekomendasi dari American College of Sports Medicine dan American Heart Association, aktivitas fisik sebaiknya dilakukan minimal lima kali seminggu dengan intensitas sedang. Misalnya jalan cepat, berenang, bersepeda, senam, berlari atau bermain-main di taman. Pada orang dewasa, harus melakukan aktivitas fisik jenis aerobik dengan intensitas sedang minimal 150 menit per minggu, atau intensitas tinggi (muaythai, push-up, angkat beban, treadmill, sepeda statis) minimal 75 menit dalam seminggu.

"Aktivitas fisik seperti cuci mobil, menyapu, cuci piring dan kegiatan ringan lainnya penting untuk menjaga kesehatan secara umum. Sedangkan aktivitas fisik dengan exercise atau fitnes untuk kesehatan jantung, paru-paru dan membentuk otot-otot perut," tuturnya.

Hestianingsih - wolipop

(hst/hst)