Monday, December 30, 2013

Anda Dilanda Stres? Waspada Dampaknya Pada Kulit

Stress (ilustrasi)
Foto : under30ceo.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahukah anda jika stres memiliki dampak luar biasa bagi kulit. Seperti dilansir dari laman She Knows, Senin (30/12), ahli perawatan kulit Lavinia Borcau membagi pandangannya mengenai dampak stres bagi kulit kita. 

Jerawat
Munculnya jerawat memang memusingkan dan bisa membuat stres. Apalagi jika datangnya sehari sebelum acara penting. Namun, ternyata stres itu sendiri dapat memicu munculnya jerawat. 

Borcau menyarankan menggunakan krim kulit organik yang mengandung antiperadangan, seperti teh hijau dan chamomile. Gunakan sunblockyang mengandung zinc oxide yang bisa mengurangi minyak. 

Dehidrasi
"Stres berhubungan dengan kemampuan kulit menjaga kelembaban," ujar Borcau. Gunakan krim yang kaya dengan kandungan lidah buaya,hyalurobic acidshea butter dan minyak alpukat. 

Dia menjelaskan, krim ini membantu menghidrasi dan melumasi kulit. Selain kulit tidak kusam lagi, krim tersebut berfungsi sebagai perisai dari bakteri dan racun. 

Mengurangi Produksi Kolagen
Stres adalah musuh keremajaan kulit. Salah satu cara terbaik mengembalikan keremajaan kulit adalah melakukan senam wajah. 

Kerut
Tidak ada yang suka dengan kerut di wajah. Kendalikan stres anda jika tidak ingin muncul kerutan dini di wajah. Borcau merekomendasikan untuk menghindari karbohidrat refinasi, seperti roti dan junk food. Jangan lupa konsumsi lebih banyak sayuran, gandum utuh dan kacang-kacangan. 

Melupakan Perawatan Kulit
Pekerjaan yang menumpuk kadang membuat kita melupakan perawatan wajah. Seringkali kita tidur tanpa membersihkan wajah dan tanpa pelembab. Borcau menyarankan melakukan facial di tempat yang profesional. 

"Pastikan salon yang kita pilih memiliki atmosfer yang menenangkan. Dengan memanjakan diri bisa mengurangi stres dan mendorong agar kita lebih disiplin merawat kulit," katanya. 

Reporter : Ani Nursalikah
Redaktur : Hazliansyah

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/13/12/30/mylplj-anda-dilanda-stres-waspada-dampaknya-pada-kulit




Sunday, December 29, 2013

Yang Terjadi pada Usus Jika Diet Berubah




Kompas.com - Setiap hari tampaknya selalu ada diet-diet terbaru yang menawarkan cara paling mudah untuk menurunkan berat badan. Meski begitu, ada alasan kuat untuk tidak mudah tergoda mencoba pola diet yang baru.

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Nature, mengubah pola diet secara drastis sangat berpengaruh pada  sistem pencernaan kita.

Dalam studi yang dilakukan tim dari Universitas Harvard tersebut, para peneliti meminta 10 pria dan wanita berusia 21-33 tahun untuk mengonsumsi pola makan nabati dan pola makan yang lebih banyak mengandung protein hewani. Kemudian populasi bakteri dalam usus mereka dianalisa.

Ternyata, beberapa hari setelah mereka mengubah pola makannya menjadi pantang daging dan lebih banyak mengonsumsi nabati, jumlah bakteri yang membuat asam amino (pembangun protein) di usus mereka lebih banyak. Bakteri ini mendapat makanan dari karbohidrat yang berasal dari sayur atau buah.

Sementara itu, para pemakan daging memiliki lebih banyak bakteri pencerna protein. Sebagian dari bakteri ini terkait dengan penyakit inflamasi usus (IBD). 

Karena itu jika akhir-akhir ini Anda sering mengalami masalah pada perut, coba perhatikan pola makan Anda. Mungkin Anda kurang memperhatikan keseimbangan nutrisi yang masuk dengan lebih banyak makan daging dan lemak.

http://female.kompas.com/read/2013/12/14/1454557/Yang.Terjadi.pada.Usus.Jika.Diet.Berubah
Sumber :

Editor :
Lusia Kus Anna