Thursday, January 15, 2015

Hati-hati Ini 3 Pola Makan Yang Menggagalkan Diet

img
Foto : Dok.Thinkstock


 Berbagai metode diet telah diikuti, tapi tak juga bisa mencapai berat badan ideal? Mungkin pemilihan diet Anda yang kurang tepat. Sejumlah peneliti dari Cambridge University telah mengadakan penelitian, yang dipimpin oleh Tanya Byron, seorang psikolog klinis yang telah berpengalaman selama 25 tahun.

Dari hasil pengamatannya terhadap 75 responden dengan berat badan berlebih, ditemukan bahwa satu pola diet belum tentu cocok diterapkan untuk semua kondisi tubuh. Seperti dikutip dari Daily Mail, tim penelitinya menjelaskan bahwa kunci untuk sukses dengan diet penurunan berat badan adalah dengan memahami kondisi biologis dan kebutuhan khusus masing-masing orang. Mulai dari level hormon pengatur hasrat makan di dalam tubuh, faktor genetik hingga kepribadian.

Untuk mengetahui pola diet yang tepat untuk berbagai kondisi, para responden dibagi menjadi tiga kelompok dan diharuskan menjalani tiga pola diet yang berbeda selama tiga bulan. Setelah periode penelitian berakhir, terungkap bahwa ada tiga tipe pola makan yang paling umum. Pertama adalah emotional eaters, kedua feasters dan ketiga constant cravers. Seperti apa kebiasaan makan mereka dan diet apa yang paling cocok diterapkan? Berikut penjelasannya.

1. Emotional Eaters
Mereka yang masuk dalam kelompok ini, makan karena alasan psikologis dan memilih makan junk food saat merasa gelisah, sedih, stres atau depresi. Tipe ini umumnya tidak terlalu memedulikan seberapa banyak makanan yang masuk ke dalam mulut mereka selama ini bisa mengalihkan fokusnya dari emosi negatif. Para emotional eaters sangat berpotensi mengalami kegemukan atau obesitas karena minimnya kontrol terhadap nafsu makan. 

Studi yang dilakukan Tanya bersama timnya menemukan bahwa cara yang paling efektif untuk menurunkan berat badan adalah bergabung dalam grup yang beranggotakan orang-orang dengan tujuan sama; bebas dari emotional eating dan ingin punya tubuh ideal. Bersama-sama, pola diet akan diatur, kalori dikontrol dan dibuatkan program latihan yang efektif turunkan berat badan. Para emotional eaters membutuhkan dorongan semangat dari orang-orang di sekitarnya agar terus terpacu menjalani pola makan sehat. Dukungan dari teman, orangtua atau kekasih juga bisa mengingatkan mereka kala makan berlebihan karena stres.

2. Feaster
Berasal dari kata 'feast' yang berarti pesta, 'feaster' diibaratkan sebagai orang yang suka datang ke pesta. Apa hubungannya dengan kebiasaan makan dan pola diet? Ketika makan, suatu hormon di dalam perut biasanya akan mengirimkan sinyal kuat ke otak untuk memberitahu kapan perut sudah kenyang. Tapi pada orang yang masuk dalam golongan feaster, jumlah kadar hormon yang dinamakan GLP-1 ini lebih sedikit diproduksi tubuh. Artinya, sinyal kenyang ke otak lebih lemah ketimbang orang dengan kadar GLP-1 normal. Akibatnya mereka akan terus makan tanpa sadar kalau makanan yang disantapnya sudah berlebihan.

Untuk menurunkan berat badan, feaster memerlukan diet yang di dalamnya terdapat makanan yang bisa meningkatkan produksi GLP-1. Disarankan memperbanyak makanan tinggi protein dan kadar glikemik indeksnya rendah (tidak menyebabkan lonjakan dan penurunan drastis glukosa) karena telah terbukti secara ilmiah meningkatkan produksi hormon-hormon vital bagi tubuh. Jenis makanan ini juga membuat perut lebih cepat kenyang dan terasa penuh sehingga hasrat makan lebih terkontrol.

3. Constant Craver
Tipe ini tidak pernah kenyang, ia merasa kelaparan setiap waktu. Para ilmuwan meyakini hal ini disebabkan karena faktor genetik yang membuat seseorang selalu lapar. Pola diet yang dilakukan secara konstan setiap hari kurang tepat diterapkan pada constant craver, karena rasa laparnya juga dialami setiap hari. Tanya menyarankan untuk melakukat diet 5:2, atau di Indonesia biasa disebut puasa Senin-Kamis. Ide utama dari konsep ini adalah lima hari makan dengan asupan kalori normal (1800 - 2000 kalori per hari) dan dua harinya lagi berpuasa, atau hanya makan seperempat dari kebutuhan kalori harian. Kira-kira 500 kalori untuk wanita dan 600 kalori untuk pria. Makanan yang diasup tidak memiliki ketentuan dan batasan tertentu, namun sebaiknya rendah karbohidrat dan memperbanyak protein tanpa lemak juga serat. 

Hestianingsih-Wolipop

http://wolipop.detik.com/read/2015/01/14/142208/2803183/849/3-pola-makan-yang-buat-berat-badan-sulit-turun-dan-diet-yang-dianjurkan


Saturday, January 3, 2015

Suka Makan Junk Food, Ini Rahasia Alessandra Ambrosio Miliki Tubuh Langsing


img
Foto : Dok.Getty Images

Punya tubuh langsing yang membuat banyak wanita iri, siapa sangka kalau pola makan Alessandra Ambrosio tak jauh berbeda dari wanita pada umumnya. Model Victoria's Secret ini memang menjalani pola makan sehat yang rendah lemak dan kalori, namun ia menyatakan tidak selalu melakukannya.

Ada kalanya wanita berusia 33 tahun ini juga makan junk food. Cokelat dan keripik, adalah dua camilan yang menjadi favoritnya. Alessandra pun mengaku kalau dia adalah pencinta makanan manis dan sering 'cheating' dengan makanan kesukaannya itu.

"Aku sering menyimpan keripik kentang dan cokelat di dalam tasku. Aku terobsesi (makanan itu)! Dan aku juga memakannya bersama anak-anakku," tutur Alessandra, seperti dikutip dari Female First. 

Lalu apa yang membuat tubuhnya tetap indah dan ramping meskipun suka makan junk food? Ibu dua anak ini tahu benar bagaimana menjaga pola makannya agar tetap seimbang. Ia mengaku rajin minum teh tanpa gula. Selain rendah kalori dan kaya antioksidan, teh juga membantunya tetap relaks di tengah-tengah kesibukannya menjalani profesi sebagai model.

"Aku minum teh chamomile ketka bangun pagi, siang dan sebelum tidur. Saat bepergian aku juga selalu memastikan membawa teh di dalam tas," ungkap model yang pernah membintangi iklan Christian Dior dan Ralph Lauren ini.

Sementara untuk membakar kalori yang ia dapat dari ngemil cokelat dan keripik, Alessandra melakukan aktivitas fisik secara rutin. Ia rajin pergi ke gym untuk mengikuti kelas latihan kardio, melakuan squat juga yoga.

Hestianingsih-wolipop


(hst/hst)