Saturday, May 31, 2014

Senam Acroyoga? Ini yang Harus Dipersiapkan oleh Pemula


img
Foto : Dok.Thinkstock

Jakarta - Acroyoga kini menjadi tren terbaru di dunia fitnes dan kebugaran. Para selebriti seperti Andien, Pevita Pearce hingga Raisa ikut memopulerkan aktivitas fisik yang memadukan gerakan yoga dan senam akrobat ini.

Melakukan acroyoga tidaklah mudah. Dibutuhkan kelenturan, konsentrasi, serta kekuatan ekstra dibandingkan senam yoga biasa. Keunikan gerakan dalam latihan ini juga membuat banyak orang terutama yang telah berpasangan penasaran dan berminat untuk mencoba. Bahkan tidak sedikit pula yang tak terbiasa berolahraga tertarik untuk bisa mahir acroyoga. Sebenarnya apa yang harus dipersiapkan sebelum seseorang memulai acroyoga, khususnya bagi pemula?

Menurut Fajar Putra, seorang instruktur yoga di Pen Yoga Star, tak ada persiapan khusus yang dibutuhkan untuk memulainya. Namun bagi orang yang sama sekali belum pernah melakukan yoga atau tidak terbiasa berolahraga, ada baiknya mengambil kelas yoga biasa selama satu sampai dua bulan sebelum mulai berlatih gerakan acroyoga. Yoga bisa dilakukan dua sampai tiga kali seminggu, namun semakin sering intensitas latihannya bisa semakin cepat pula seseorang memulai acroyoga. Hal ini dimaksudkan agar peserta terbiasa dengan gerakan dan istilah-istilah yang akan dipakai pada latihan yang dibawa dari India dan dikembangkan pada tahun 80-an di Montreal, Kanada tersebut.

"Jadi tidak bisa pertama kali langsung acroyoga. Karena di acroyoga itu bukan hanya kekuatan yang diperlukan tapi juga harus fleksibel," jelas Fajar ketika ditemui Wolipop di kawasan Mayestik, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Lain halnya jika orang tersebut sudah terbiasa berolahraga meski bukan yoga. Jika kelenturan dan kekuatan fisik sudah didapat, acroyoga bisa lebih cepat dimulai. Muay Thai, lari, atau pilates adalah beberapa latihan yang dapat memudahkan seseorang melakukan gerakan acroyoga. Namun jika orang tersebut masih merasa takut, pelatih pun tidak akan memaksakan. Karena salah satu kunci dari melakukan olahraga ini adalah keberanian yang tidak boleh dipaksakan.

"Seperti Luna Maya yang dulunya yoga abis itu lama off tidak yoga. Karena dia pilates-nya kuat lalu pole dance-nya aktif, akhirnya pas melakukan acro langsung dapat," tambah Fajar.

Setelah terbiasa dengan gerakan yoga, hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai gerakan acroyoga adalah tidak makan dua jam sebelum melakukan latihan. Meski dipersilakan untuk minum, makan berat adalah sebuah pantangan. Pastikan pula bahwa tubuh telah melakukan pemanasan dan mengeluarkan banyak keringat sehingga tubuh menjadi lebih fleksibel.

Meski banyak posisi dimana seseorang akan diangkat atau menindih pasangannya, tidak ada batasan berat badan untuk mengikuti olahraga ini. Tidak terdapat pula aturan bahwa seseorang dengan bobot tubuh lebih berat harus berada di posisi bawah. Fajar menjelaskan jika teknik yang dilakukan sudah benar, serta kekuatan kaki dan otot perut sudah terbangun, berat badan pasangan yang diangkat tidak akan menjadi masalah. Fajar juga meyakinkan bila seseorang mengangkat rekannya yang berbobot misalnya 80 kg, beban yang diangkat pasangan tidak akan sebesar yang terlihat. 

"Jadi berat badan tidak masalah, cuma tinggi badan yang sering menjadi kendalanya. Karena kalau yang di atas tinggi dan di bawahnya terbilang tidak cukup tinggi, itu biasanya membuat gerakkan jadi agak lebih susah." ujar Fajar mengakhiri perbincangan.

Marrectha Backthianie - wolipop


(ami/hst)

Thursday, May 29, 2014

Sukses Turunkan Berat Badan, Ini Cara Mempertahankan Agar Tak Gemuk Lagi

img
Foto : Dok.Thinkstock

Jakarta - Kini ada banyak metode menurunkan berat badan mulai dari yang instant hingga bertahap. Metode-metode tersebut tujuan akhirnya tentu kesuksesan mendapatkan tubuh langsing. Setelah sukses didapat, kendala baru muncul, keinginan makan kembali tidak terkontrol karena merasa sudah kurus dan alhasil berat badan naik lagi. Apakah Anda pernah mengalami hal ini?

Tony Cai, Grand Master Hypnotist dan Founder Of Healing Revolution, mengatakan bobot yang kembali naik setelah sukses menurunkan berat ini terjadi karena ketidakmampuan mengontrol pikiran. "Pikiran dapat mempengaruhi berat badan seseorang," katanya saat berbincang dengan Wolipop di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Oleh karena itu, Tony pun memberikan beberapa tips untuk Anda yang ingin mempertahankan berat badan agar tidak kembali gemuk setelah sukses memangkasnya. Berikut tipsnya:

- Kalau Anda lapar sebaiknya segera makan. Meskipun lapar itu datang pada waktu-waktu yang tidak seharusnya seperti malam hari. "Yang penting syaratnya adalah makan yang benar - benar Anda inginkan jangan jika Anda ingin makan pizza, tapi beli teman-temannya seperti spaghetti dan lain-lain. Ingat makan apa yang Anda inginkan saja," sarannya.

- Makan dengan perlahan (pelan-pelan) karena dengan teknik makan seperti ini akan merangsang otak untuk memberikan sensasi kenyang pada perut.

- Berhenti makan sebelum kekenyangan. Dengan berhenti makan sebelum benar-benar kenyang, perut akan terasa lebih nyaman. Sementara ketika Anda baru berhenti makan setelah kenyang, Anda akan merasakan kekenyangan dan perut terasa penuh sehingga timbul rasa tidak nyaman.

- Makan tiga jam setelah bangun tidur. Hal itu karena di pagi hari, metabolisme tubuh sedang aktif, sehingga jika Anda makan berat, kerja tubuh untuk memproses makanan akan semakin berat.

- Lakukan olahraga sebelum makan untuk memangkas kalori lebih banyak.

- Niat dan konsisten. Menurut Tony salah satu cara agar bisa konsisten dengan niat mempertahankan berat badan adalah dengan menghipnotis diri sendiri. Bagaimana caranya? Bisa dibaca di sini.

Marrectha Backthianie - wolipop

(mrt/hst)