Monday, March 31, 2014

Pola Makan Vegetarian Bantu Turunkan Tensi



Foto : Shutterstock

KOMPAS.com -  Kebiasaan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan terbukti banyak manfaatnya bagi kesehatan, salah satunya adalah membantu menurunkan tekanan darah.
Riset terbaru para ahli asal Jepang mengindikasikan, pola makan yang didominasi sayur dan buah-buahan (vegetarian) dapat membantu mengendalikan tensi darah.
Hasil tinjauan terhadap 7 uji klinis dan 39 penelitian melibatkan 22 ribu responden menyatakan, mereka yang menerapkan diet vegetarian memiliki tensi darah yang jauh lebih rendah dibanding yang menyantap daging.
Bila dirata-rata, penurunan tensi dari berbagai penelitian itu berkisar antara 5 hingga 7 milimeter merkuri (mm/Hg) untuk sistolik, dan antara 2 hingga 5 mm/Hg  untuk diastolik. Walau hasil penurunannya tak besar, namun ini cukup untuk mengurangi risiko serangan jantung.
Penurunan tekanan diastolik  hingga 5 mm Hg, menurut para ahli, berkaitan dengan penurunan risiko 9 persen kematian akibat jantung koroner dan 14 persen risiko lebih rendah kematian akibat stroke.
Peneliti mengatakan, penurunan tekanan ini terlepas dari jenis diet vegetarian yang dilakukan responden. Apakah itu hanya mengonsumsi sayur, kacang, buah ; atau dengan tetap menyantap telur, ikan, dan produk susu;  atau hanya mengindari daging ; atau vegan (sepenuhnya menghindari produk hewan termasuk susu).

Peneliti dari National Cerebral and Cardiovascular Center, Osaka, Yoko Yokoyama menyatakan, tidak ditemukan perbedaan besar secara statistik antara jenis pola makan vegetarian dalam studi ini.  Hal ini mungkin disebabkan sedikitnya penelitian khusus vegan. Akibatnya, peneliti tidak punya data kuat secara statistik untuk mempengaruhi secara keseluruhan.

Studi ini juga tak mengungkapkan, nutrisi apa saja dalam diet vegetarian yang berperan menurunkan tekanan darah. Namun peneliti  punya beberapa teori yang merujuk pada studi sebelumnya. Studi menunjukkan, pola makan rendah sodium serta tinggi potassium dan protein dari tanaman, bisa menurunkan tekanan darah.

Sebanyak 32 hasil riset yang dikaji hanya membandingkan perbedaan mereka yang makan atau tidak makan daging. Studi tersebut hanya menjelaskan hubungan, dan tidak menunjukkan penyebab konsumsi sayur bisa menurunkan tekanan darah. Hanya 7 penelitian yang spesifik bertanya pada partisipan, apakah mereka makan daging atau tidak. Studi ini dipertimbangkan memiliki bukti yang lebih kuat.

Hasil yang dikombinasi secara keseluruhan menunjukkan, pola makan vegetarian merupakan sebab utama penurunan tekanan darah dibanding pemakan daging, tanpa dipengaruhi faktor lainnya. 

Meski demikian, salah seorang kardiolog berpendapat, hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Internal Medicine ini masih sangat awal. Ia masih akan menunggu riset pendukung lainnya sebelum menyarankan pasien sepenuhnya untuk menghindari dagung.

"Kebanyakan data berasal dari hasil kajian. Totalnya, hanya 311 pasien yang mengikuti evaluasi dalam perlakuan klinis dengan durasi terbatas. Studi ini membutuhkan penelitian lebih jauh," kata Gregg Fonarow dari Divisi Kardiologi di UCLA, Los Angeles.


 Rosmha Widiyan
http://health.kompas.com/read/2014/02/28/0959071/Pola.Makan.Vegetarian.Bantu.Turunkan.Tensi













Monday, March 3, 2014

TUJUH Faktor yang Membuat Perut Terasa Lapar Meskipun Sudah Makan

img
Foto : dok.thinkstock

Jakarta - Timbulnya rasa lapar tidak selalu karena tubuh membutuhkan nutrisi atau energi. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan Anda merasa lapar, padahal asupan energi dan kalori dalam tubuh sudah lebih dari cukup. Ini tujuh faktor yang menyebabkan orang lapar seperti dilansir Womansday, dan kenali mana rasa lapar yang sebenarnya dan mana yang hanya hasrat sesaat.

1. Kurang Tidur di Malam Hari
Kurang istirahat bisa membuat tubuh kehilangan energi dan membingungkan hormon nafsu makan. Akibatnya, tubuh akan merasakan rasa lapar yang berlebihan sehingga hasrat makan di esok harinya jadi menggila. Cukup tidur selama delapan jam setiap malam merupakan cara paling mudah namun penting untuk mencegah konsumsi makanan yang berlebihan.

"Saat tubuh kurang energi, tingkat leptin (hormon yang diproduksi sel lemak untuk mengontrol nafsu makan) juga menurun, sedangkan tingkat gherlin (hormon yang memicu nafsu makan) meningkat," jelas Karen Ansel, RD, juru bicara American Dietetic Association.

2. Penggunaan Obat-obatan
Jika Anda kelaparan setelah minum obat antibiotik untuk menghilangkan reaksi alergi, peradangan sendi, jerawat atau batuk, mungkin obat tersebut penyebabnya. Obat medis yang mengandung steroid ringan seperti prednisone atau corticosteroid bisa memicu rasa lapar yang berlebihan.

"Jika Anda telah mengonsumsi makanan porsi normal sebelum minum obat, maka rasa lapar yang timbul setelahnya bisa diabaikan," ujar Milton Stokes, RD, pemilik One Source Nutrition. Untuk mengalihkan rasa lapar, kunyahlah permen karet, seruput secangkir kecil kopi hangat atau gosok gigi.

3. Dehidrasi
Gejala dehidrasi biasanya mirip dengan gejala saat tubuh lapar, yang ditandai dengan rasa ngantuk dan lemas. Hal tersebut bisa membuat anggapan bahwa Anda memerlukan makanan untuk meningkatkan energi. Saat kehausan, mulut menjadi kering dan rasa lapar pun mendera. Sebelum menjejali mulut Anda dengan makanan, saat rasa lapar datang, cobalah untuk minum segelas air putih atau secangkir teh herbal. Tunggu selama 10 menit, jika rasa lapar hilang, berarti yang tubuh Anda butuhkan hanya cairan.

4. Baru Selesai Olahraga
Setelah berolahraga keras seperti latihan spinning atau interval, biasanya rasa lapar akan datang. Tapi itu bukan berarti tubuh Anda memerlukan kalori ekstra. Menurut Marissa Lipper, RD, konsultan nutrisi dan diet di New York City, rasa lapar yang datang merupakan sinyal kalau tubuh Anda membutuhkan nutrisi yang lebih spesifik.

5. Ada Teman yang Makan di Dekat Anda
Studi yang dilakukan Duke University dan Arizona State University menemukan bahwa wanita cenderung mengikuti kebiasaan makan teman atau wanita lainnya. Ketika satu orang makan, maka orang-orang yang bersamanya pun ikut ingin makan. Maka saat teman makan, sementara Anda sudah menghabiskan makanan, segera beranjak dari tempat duduk dan berjalan-jalanlah sebentar. Tahanlah keinginan untuk ikut makan atau mencicipi makanan teman Anda.

6. Melihat atau Menghirup Aroma Makanan
Ketika seseorang melihat makanan, meskipun hanya dari sebuah gambar, iklan atau TV, hasrat makan bisa saja mucul. Hal ini juga bisa terjadi ketika kita mencium harum roti yang dipanggang atau menonton acara memasak. Untuk menghindarinya, segera ganti channel ketika ada iklan tentang produk makanan atau keluar dari ruangan saat acara demo masak berlangsung. Hasrat makan pun bisa segera hilang.

7. Stres
Berhati-hatilah saat sedang stres, karena bisa berakibat tubuh semakin gemuk. Sejumlah studi menunjukkan, saat seseorang stres, dia cenderung ingin makan makanan tinggi lemak, asin dan manis. Hormon cortisol dan insulin menjadi penyebab hasrat makan menggila ketika stres. Jika stres melanda, jangan buru-buru mengambil cup es krim atau mengulum berkeping-keping cokelat. Sesegera mungkin coba jernihkan pikiran dan atasi stres dengan enam cara ini.

http://wolipop.detik.com/read/2013/12/12/133342/2440048/849/8/7-faktor-yang-membuat-perut-terasa-lapar-meskipun-sudah-makan

Hestianingsih - wolipop