Thursday, December 5, 2013

Ingin Langsing? Mulailah dari Tempat Tidur



Shutterstock
Foto : http://assets.kompas.com/data/photo/2013/12/03/1153136shutterstock-110804156780x390.jpg

KOMPAS.com - Salah satu keuntungan dari cukup tidur setiap malam adalah membantu menjaga berat badan. Akan tetapi, tidur 8 jam bukan berarti Anda bisa mulai tidur kapan saja sesempatnya. Terkadang tidur mulai jam 10 malam, besoknya jam 2 pagi, tergantung kesibukan.

Jika Anda berharap mendapat bonus tubuh langsing dari kebiasaan tidur cukup, maka Anda perlu konsisten mengatur waktu tidur. Demikian menurut para peneliti yang hasil studinya dipublikasikan dalam American Journal of Health Promotion.

Setelah mengamati pola tidur 330 wanita selama beberapa minggu, terutama menganalisa kaitan antara pola tidur dan komposisi tubuh, diketahui bahwa wanita yang pola tidurnya teratur berat badannya lebih ramping.

Wanita yang jam tidurnya dan juga jam bangunnya berfluktuasi kurang dari satu jam setiap hari memiliki lemak tubuh lebih sedikit dibanding dengan mereka yang pola tidurnya berubah-ubah dengan perbedaan waktu lebih dari 90 menit.

"Kami cukup terkejut karena pola tidur yang konsisten sangat penting dibandingkan dengan durasi tidur untuk menentukan lemak tubuh," kata ketua peneliti Bruce Bailey. 

Tetapi itu bukan berarti Anda bisa konsisten dalam jam tidur dan jam bangun namun waktu tidurnya kurang dari 5 jam. Beberapa riset sebelumnya telah menunjukkan orang yang tidur kurang dari 6,5 jam dan lebih dari 8 jam, memiliki prosentase lemak lebih banyak. 

Konsistensi waktu tidur berpengaruh besar karena ini berkaitan dengan perubahan fisiologi. Ini juga diduga berkaitan dengan kondisi yang stres. Dengan kata lain, orang yang pola tidurnya tidak konsisten bisa menjadi pertanda ia memiliki kesibukan yang tinggi atau sedang menghadapi stres.

http://female.kompas.com/read/2013/12/03/1321203/Ingin.Langsing.Mulailah.dari.Tempat.Tidur

Sumber :

Editor :
Lusia Kus Anna








Monday, December 2, 2013

Bra Diet, Didesain Agar Wanita Berhenti Makan Enak dan Berlemak Tinggi


img
Foto : Dok.Daily Mail
http://images.detik.com/content/2013/11/29/849/bradietdalem.jpg

Jakarta - Wanita cenderung mengonsumsi makanan enak seperti cokelat, cake, keripik kentang dan es krim --istilah populernya comfort food-- untuk 'lari' dari rasa sedih, kesal atau stres. Karena dikonsumsi secara emotional eating, kandungan kalori, lemak, garam dan gula tinggi di dalam makanan tersebut jadi tidak diperhatikan.

Tapi kini ada bra yang bisa membantu memperingatkan wanita untuk tidak lupa diri saat mengonsumsi comfort food. Bra yang dikembangkan Microsoft ini bisa memprediksi kapan kemungkinan wanita makan comfort food secara berlebihan dan memberitahunya untuk menghindari itu.

Seperti dikutip dari Daily Mail, pakaian dalam high-tech temuan perusahaan software terbesar di dunia itu memiliki sensor yang ditanamkan pada kantong kecil yang berada di dalam cup bra. Bra ini juga dilengkapi dengan panel yang bisa mendeteksi perubahan detak jantung, temperatur kulit dan tingkat stres --yang kerap jadi pemicu makan berlebihan.

Semua data tersebut kemudian diteruskan ke aplikasi smartphone via Bluetooth. Jadi saat hasrat makan cake atau cokelat muncul, sensor tersebut akan memberi alarm dengan segera.

Pemimpin penelitian dan psikolog Mary Czerwinski mengatakan, bra ciptaan Microsoft ini akan membuat orang lebih menyadari tentang perilaku maladaptif mereka sehingga bisa menggantinya dengan perilaku adaptif. Maladaptif merupakan tingkah laku yang tidak dapat menyesuaikan diri di dalam masyarakat sehingga cenderung bersikap impulsif.

Dalam tulisannya yang berjudul 'Food and Mood: Just-in-Time Support for Emotional Eating', Mary mengatakan teknologi di dalam bra ini bisa membantu orang agar lebih sadar dengan apa yang terjadi saat itu. Dengan begitu, mereka bisa mengubah perilaku jadi lebih terkontrol. Tidak langsung meraup makanan ketika mengalami mood yang negatif. 

Bra Microsoft ini belum lama ini diujicobakan kepada empat sukarelawan selama empat hari, dengan Mary sebagai ketua penelitian. Menurutnya, hasilnya cukup menjanjikan dan keakuratannya tinggi.

"Menggunakan data ini, kami bisa mendeteksi akurasi rangsangan hingga 75 persen dan emosi 72,62 persen," tulisnya dalam hasil penelitian.

Mary juga menjelaskan, alasan orang makan berlebihan seringkali berkaitan dengan respon fisiologis maupun psikologis. "Banyak orang langsung mencari makanan berkalori tinggi seperti donut, ketika mereka stres. Tapi kecenderungan ini bisa diatasi, salah satunya dengan teknologi ini," ujarnya.

Meskipun hasilnya efektif, bra ini masih perlu beberapa perbaikan. Salah satunya ketahanan baterai. Sebab dalam percobaan pertama, sensor dan panel yang terhubung ke aplikasi smartphone dayanya cepat habis dan harus diisi ulang setiap tiga hingga empat jam.

Hestianingsih - wolipop

(hst/hst)
http://wolipop.detik.com/read/2013/11/29/115923/2427290/849/bra-diet-didesain-agar-wanita-berhenti-makan-enak-dan-berlemak-tinggi